Arsin Kades Kohod Dulu bank keliling’ Makelar Tanah Hingga Pejabat kades tajir

TANGERANG || Globalposnews.com – Warga Desa Kohod, sebut saja Saman, bercerita dulunya Arsin sang Kepala Desa sehari-hari seorang tukang bank keliling. Kohod terbiasa menyingkat bank keliling (bangke) Bukan bank resmi melainkan orang yang meminjamkan uang dengan pembayaran cicil harian plus bunga (Rentenir) beralih profesi Makelar tanah lalu
bak raja, berkuasa menjabat sebagai Kepala Desa (Kades).
Saman mengatakan Arsin keliling kampung naik sepeda onthel sambil menarik pembayaran utang dari warga desa, “Jadi dia keliling narik pembayaran utang dan memberikan kertas tanda si nasabah membayar cicilan utang,” kata Saman.
Saman lupa, kapan persisnya Arsin menjadi bangke yang setiap hari berkeliling kampung menagih cicilan uang yang dipinjamkan kepada warga. Misalnya, warga pinjam uang Rp 1 juta maka warga akan mengembalikan Rp 1,6 juta. Itu adalah pengembalian pokok hutang plus bunga. “Pekerjaan itu dilakoni Arsin jauh sebelum jadi kepala desa,” kata Saman.
Arsin bukan warga asli kelahiran Kohod, dia merupakan warga pendatang dari desa tetangga. Namun bapak 3 anak itu pernah menjadi staf kantor desa dan makelar pembebasan lahan. ” Cerdiknya Arsin banyak membebaskan tanah warga dan dikenal dekat dengan pejabat Pemerintah Kabupaten Tangerang, sosoknyapun ditakuti sama warga,” kata Saman yang nama aslinya minta tak disebut.
“Arsin ini suka ngancam, sudah bukan menjadi rahasia umum, ucapan yang sering dilontarkan” entar gua penjarain’ contohnya kades sebelumnya dilaporkan ke polisi olehnya dan benar masuk penjara,” kata Saman.
Arsin adalah sosok Kepala Desa istimewa kesayangan Pejabat Pemda Kabupaten Tangerang dan satu-satunya Kades dikawal Bodigat Paspamdes.
Berkelimangan harta bukan hal yang asing baginya, memiliki mobil mewah yang belakangan tersorot publik seperti Jeep Wrangler, Rubicon dan Fortuner, yang kini tak nampak lagi di garasi rumahnya, kecuali Honda Civic B 412 SIN yang didapati masih terparkir di rumahnya jalan Kalibaru Desa Kohod.
Konon riwayat mobil Honda Civic itu dibeli dengan cara kredit. “Mobil itu pernah digadaikan untuk tambah modal calon kades, begitu menang jadi kades, Honda Civic itu ditebus, ” kata warga bernama samaran Engkos.
Selain itu, Arsin juga mengoleksi puluhan motor RX King. “Saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri koleksi motor RX King itu jumlahnya kalau dihitung mencapai 20 unit itu belum termasuk motor balap;” kata Engkos.
Engkos yang namanya minta disamarkan juga mengatakan” motor-motor itu dulu diparkir di rumahnya bagian belakang.
Dulu Arsin memajang mobil-mobil mewahnya di garasi samping kiri rumahnya. ” Ya dulu mah sudah seperti showroom. Di bagian depan deretan mobil mewah, di belakangnya berderet koleksi motornya, ” kata Engkos.
“Kalau sekarang mah garasinya melompong. Setelah pagar laut ramai jadi perbincangan, jangankan mobil dan motornya, Arsin hampir tak terlihat warga di kantor desa atau rumahnya,” kata Engkos.
Dari informasi yang didapatkan tersiar isu mobil mewah dan koleksi Motor Rx Kingnya ditetapkan di rumah saudaranya di Kampung Melayu ada juga yang dibekasi, hal itu kemungkinan untuk menutupi harta kekayaannya dari pemeriksaan pihak APH terkait kasus pemagaran tanah dan laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi terkait terbitnya Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) kawasan tanah timbul pesisir Laut seluas 650 hektar dan dugaan suap oleh oknum swasta dalam kepengurusan SHGB.
Dilansir dari Tempo.co / Editor: Redaksi
⁸