Dr. Sucipto SH, MH, M.Kn Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham Pengagum Bung Karno

Jakarta. GLOBALPOSNEWS.COM – Lahit di kota pesisir pantai utara Jawa yang dijuluki Bumi Wali, Sucipto tumbuh dalam kebudayaan Jawa yang kental, Tumbuh dekat dengan tempat kelahiran Soekarno, Sucipto kecil telah banyak mendengar dan membaca jejak Bung Karno dan menjadikannya salah satu tokoh yang ia kagumi. Tetapi, tak ada kekaguman paling besar yang dimilikinya selain kepada sang ayah. Sejak kecil, kedua orang tuanya mengajarkan agar mudah berdaptasi saat mengenal orang atau lingkungan yang baru.

Tokoh kelahiran Jawa Timur lainnya yang dikagumi oleh Sucipto adalah Try Sutrisno, seorang purnawirawan Jenderal TNI Angkatan Darat sekaligus wakil presiden Indonesia ke-6 yang menjabat hingga tahun 1998.
Beragam nilai dan ajaran yang diterimanya baik dari kedua orang tua, agama, dan tokoh-tokoh besar.
Untuk itu, pria kelahiran 25 Maret tahun 1971 ini kemudian tergerak menjadi bagian dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada tahun 1999 yang saat itu masih dinamakan Departemen Hukum dan Perundang-Undangan.
Setelah merampungkan studinya di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia.
Sucipto tak berhenti mendalami berbagai konsentrasi ilmu hukum. Ia mengambil dua program magister sekaligus dalam waktu berdekatan, yakni di Universitas Pancasila dengan jurusan Hukum Bisnis pada tahun 2008 dan Jurusan Hukum Notariat di Universitas Dipenogoro satu tahun setelahnya.

Ketertarikannya di berbagai konsentrasi bidang hukum membawanya ke dalam berbagai peran dan di Kementrian Hukum dan HAM. Sucipto bertanggung jawab sebagai kepala subbagian Humas Sekretariat Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) selama lima tahun.
Kemudian pada tahun 2015 ia diangkat sebagai Kepala Bagian Humas dan TU di dirjen yang sama.

Tak hanya sebagai kepala bagian Dirjen AHU, pada tahun yang sama, Sucipto beberapa kali menerima penugasan luar negeri ke beberapa negara. Ia mewakili Kemenkumham Republik Indonesia dalam agenda Penegakan Hukum Bidang Penanaman Modal di Singapura, Seminar Pelayanan Publik di Vietnam Konferensi Easy Doin Business di Tiongkok, hingga menjadi salah satu peserta Konferensi Asia Afrika di negara yang sama.

Mengabdi Berbekal Wejangan Bapak “Jangan mempersulit orang lain, kelak jika bukan kamu, anak cucumu pun mendapat kemudahan yang kamu tanam.”
Seyogyanya, itulah pesan yang disampaikan oleh sang ayah sejak Sucipto masih belia. Ia mengamalkan dengan sungguh-sungguh amanat ini di mana pun berada. Termasuk ketika akhirnya pengabdiannya di Kemenkumham telah membawanya ke tanah-tanah yang jauh dari tempat kelahirannya.
Sucipto juga sempat merasakan mengabdi di beberapa provinsi di Indonesia, Selama tiga tahun, setidaknya ia pernah menjadi bagian dari Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku Utara dan Kalimantan Tengah.
Meski kedua provinsi ini jauh berbeda secara geografis.
Sucipto mendapatkan hal yang hampir serupa terkait masa pengabdiannya di sana. Ia mendapat rasa persaudaraan yang hangat, bahkan keluarga baru yang mendukung langkahnya.
Hal tersebut disadarinya ketika ia kembali berkesempatan kembali mengunjungi daerah-daerah tersebut. Setelah kembali bertugas di Jakarta, Sucipto pun tak kehilangan kontak dengan rekan-rekannya terdahulu.
Sambutan hangat baik di Maluku Utara, Kalimantan Tengah, dan tempat-tempat lainnya selalu diterima Sucipto karena pernah bekerja bersama dengan penuh dedikasi.
Dukungan tentu juga mengalir deras dari lingkar terdekatnya. Sucipto dikaruniai seorang istri dan dua orang putra yang mendukungnya terus mengabdi di Kemenkumham. Beragam peran di berbagai instansi dan posisi menuntutnya menguasai perubahan secara cepat.
Keputusan dan langkah yang diambilnya seringkali mengandung risiko tinggi. Namun, dukungan dari pihak keluarga selalu menjadi energi terbesarnya.

Agus.s-Red

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *