KIS Ditolak Rumah Sakit RSIA Gebang Raya Ibu Muda di Tangerang Ditagih Belasan Juta Rupiah ,Bayi Jadi Jaminan
Tangerang Kota, GLOBALPOSNEWS.COM -Sungguh miris nasib ibu muda yang bernama lengkap Nabila Putri Rahmadhani yang tengah melahirkan anak pertamanya ini. Pasalnya usai diperiksa di puskesmas, dirinya dinyatakan harus dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani operasi cesar.
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Gebang Medika, kota tangerang, di Jln. Prabu Kian Santang, RT.001/RW.001, Sangiang Jaya, Kec. Periuk, Kota Tangerang, Banten 15132 merupakan salah satu rumah sakit yang terdaftar menggunakan badan pelayanan jaminan sosial (BPJS) Kesehatan, adalah rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan.
Malangnya tanpa alasan yang jelas BPJS KIS yang ia miliki ditolak oleh RSIA Gebang Raya Periuk Kota Tangerang. Hingga karena kondisinya mengkhawatirkan, keluarga Nabila diperintahkan pihak rumah sakit menandatangani persetujuan yang belakangan diketahui persetujuan sebagai pasien mandiri dengan harus membayar deposit sebesar Rp.2 juta.
Salah satu keluarga Nabila, sebut saja B yang tidak mau disebutkan namanya, saat sampai di rumah sakit mendatangi langsung ke unit gawat darurat (IGD) menggunakan pendaftaran BPJS, kemudian disuruh langsung membayar kepada petugas registrasi untuk pendaftaran. B pun lalu memberikan uang sebesar Rp.2 juta tersebut kepada pihak rumah sakit dengan alasan deposit. Padahal B sendiri tidak mengerti uang yang dia bayarkan untuk BPJS atau umum.
“Saya kasian sama saudara saya, sudah sampai pecah ketuban dipuskemas tapi pihak puskesmas malah bilang harus dirujuk kerumah sakit. Saya menceritakan hal ini keteman saya bahwa saudara saya dirujuk ke rumah sakit gebang medika. Sesampainya dirumah sakit tersebut, petugas disitu mengatakan bahwa kalau di cesar itu biayanya sebesar Rp.14juta. Dan diharuskan ada Dp sebesar Rp.5/4 juta saat itu juga, tapi kita hanya bisa memasukkan dp sebesar Rp.2 juta rupiah saja, padahal kami ingin menggunakan BPJS,”kata B.
B menjelaskan lagi, bahwa sikap rumah sakit ini tidak mau sabar. Pihak rumah sakit menanyakan kartu keluarga pasien untuk mengecek apakah terdaftar atau tidaknya di BPJS kesehatan. Setelah dicek ternyata kartu keluarganya salah, dan akhirnya B pun mencari kartu keluarga yang benar.
Sri Mulaani ( Yani) ibu dari pasien Nabila Putri Ramdhani mengatakan” Pada saat saya sampai dirumah sakit, tiba-tiba saya dan suami Ahmad Setiawan juga menantu Damar Putra Satria Wijaya Suami dari pasien disuruh tandatangan. Sebenarnya saya bingung tandatangan itu untuk apa, dan bodohnya saya hanya mengikuti saja. Saya tidak dijelaskan untuk apa tandatangan tersebut, lalu besoknya malah bilang saya sudah menyetujui pembayaran umum,”ucapnya
Sehari sesudahnya kembali Ibu Yani mendatangi RSIA Gebang Medika untuk mengajukan Kartu BPJS KIS atasa nama Nabila Putri Rahmadhani nomor kepersertaan: 002694700359
Iko Manager RSIA Gebang Medika menolaknya” tidak bisa mau ibu miskin tidak mampukah tetap harus dibayar, ibu sudah tandatangan diatas materai, kalau ibu pakai biaya umum harus menyelasain biaya sebesar Rp.14juta “ucap petugas registrasi rumah sakit kepada ibu yani
Ibu Yani”Saya juga sudah menghadap kepada pihak menejemen untuk bernegosiasi, saya mengatakan dengan segala kerendahan hati saya kalau 14 juta jujur saya tidak sanggup. Saya memohon untuk diberi keringanan biaya dari pihak rumah sakit, tapi dari pihak rumah sakit malah bilang, mau saya orang susah atau orang apa juga mereka tidak perduli. Yang mereka mau saya harus membayar uang sebesar Rp.14 juta dan harus beres hari ini juga,”ucap ibu Yani degan nada sedih.
Karena belum sanggup membayar, pihak Rumah sakit akhirnya menyetop penanganan medis dan menahan ibu dan bayi pasien untuk tidak boleh pulang sebelum menyelasaikan semua biaya..
Sampai saat ini Ibu pasien dan Bayi pasien masih di RSIA Gebang Raya, dan belum ada konfirmasi lanjut dari pihak terkait sehingha berita diterbitkan.
(Agus/Rls)